KEBUMEN : Pemerintah siap menindaklanjuti rekomendasi yang dihasilkan dalam Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) yang berlangsung di Malang, 30-31 Maret lalu. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alifian Mallarangeng menegaskan hal itu saat menghadiri acara Jalan Sehat Hari TBC Internasional di Stadion Candradimuka, Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (5/4).
Menurut Menpora, pihaknya akan menjalankan hasil rekomendasi butir kedua yang menyebutkan perlu adanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olahraga khususnya sepak bola.
"Kami akan komit dengan hasil rekomendasi KSN. Sekarang saja, saya telah mendukung keinginan Pemkab Kebumen memiliki lapangan olahraga serbaguna. Dan, saya juga telah mengimbau pemda maupun pemkot seluruh Indonesia untuk membangun lapangan sepak bola. Kalau perlu, kita memiliki lapangan serbaguna di setiap kabupaten dan kecamatan," katanya.
Selain mengimbau pemda dan pemkot, Andi juga meminta pengembang di seluruh Indonesia untuk menyediakan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Tujuannya, agar sarana olahraga bisa bertambah.
"Dalam waktu dekat, saya akan bertemu dengan Menteri Perumahan untuk membahas masalah perlu adanya fasilitas olahraga yang harus dibangun setiap pengembang. Dan, saya juga akan meminta agar seluruh stakeholder di berbagai daerah melaksanakan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) sehingga fasilitas olahraga yang ada selama ini tidak dialihfungsikan, termasuk fasilitas lapangan sepak bola," kata Andi.
Pengalihfungsian sarana olahraga terjadi pada Stadion Menteng yang kini telah berubah menjadi taman kota dan mal. Akibatnya, tim Persija Jakarta tidak lagi memiliki stadion dan home base yang memenuhi persyaratan sebagai peserta Indonesian Super League (ISL). Kini, Tim Macan Kemayoran yang notabene klub sepak bola profesional menggunakan fasilitas yang diperuntukkan bagi atlet amatir.
Kepindahan Persija ke kompleks Sekolah Olahraga Ragunan yang telah menghasilkan atlet berprestasi dunia itu dikeluhkan berbagai pihak. Pasalnya, atlet yang menjadi penghuni sekolah terpaksa harus menunggu Persija latihan usai untuk menjalankan aktivitasnya.
Menpora sendiri, dalam kunjungan ke Sekolah Ragunan beberapa waktu lalu, mengatakan akan meninjau keberadaan Persija di lokasi tersebut. Namun, sampai saat ini Persija tetap saja menggunakannya sebagai home base.
Soal butir lainnya yang menyebutkan adanya dana APBN untuk sepak bola, Menpora berjanji akan memperjuangkannya. "Tentu itu juga kita pikirkan. Tapi, untuk hal ini, pemerintah harus berkonsultasi dengan DPR karena menyangkut anggaran," ujar Menpora.
Selain membangun infrastruktur, Menpora juga berjanji akan terus meningkatkan pembinaan usia dini. Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah komit dengan pembinaan usia dini. "Kami dari kantor Menpora juga sudah melaksanakan PPLP, dan bekerja sama dengan kantor Mendiknas serta PSSI menggelar Liga Pendidikan Indonesia (LPI). Itu merupakan wujud perhatian kami terhadap pembinaan usia muda," ujar Menpora.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Utut Adianto mengatakan, rekomendasi KSN di Malang, 30-31 Maret lalu, lebih menguntungkan pihak PSSI dibandingkan dengan pihak pemerintah.
"Jelas sekali menguntungkan PSSI. Dengan dianggarkan di APBD dan APBN, peran pemerintah akan lebih berat melaksanakan rekomendasi itu," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Menurut Utut, mengacu rekomendasi KSN, pemerintah mendapatkan tugas yang cukup berat. Pada poin kedua pemerintah harus membangun dan meningkatkan infrastruktur olahraga khususnya sepak bola.
Selain itu, pemerintah harus menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mendukung dan menunjang target dan pencapaian sasaran untuk menuju prestasi (karena dana APBD masih diperlukan untuk stimulan).
"Itu adalah konsekuensi. Jadi, pemerintah harus melaksanakan rekomendasi yang telah ditetapkan bersama, begitu juga dengan PSSI," katanya menambahkan.
Kondisi itu, menurut dia, sangat berat. Apalagi dalam rekomendasi disebutkan, anggaran untuk sepak bola mencapai 3 persen. Jika tidak diperhatikan dengan baik, bisa terjadi kecemburuan dari cabang olahraga lainnya.
Sebagai wakil rakyat, ia akan terus memantau pelaksanaan rekomendasi KSN atau lebih dikenal dengan Rekomendasi Malang itu. Sebab, pelaksanaannya mengeluarkan dana yang cukup besar.
"Pengawasan pasti kami lakukan. Semua juga tahu, sepak bola Indonesia belum mampu berprestasi, namun perhatian masyarakat sangat tinggi. Jadi, sebagai wakil rakyat, kami akan mengupayakan agar sepak bola menjadi lebih baik," kata anggota Komisi X DPR yang salah satu tugasnya membidangi olahraga itu. (Suara Karya)(Ashari/Syamsudin W)
Menurut Menpora, pihaknya akan menjalankan hasil rekomendasi butir kedua yang menyebutkan perlu adanya pembangunan dan peningkatan infrastruktur olahraga khususnya sepak bola.
"Kami akan komit dengan hasil rekomendasi KSN. Sekarang saja, saya telah mendukung keinginan Pemkab Kebumen memiliki lapangan olahraga serbaguna. Dan, saya juga telah mengimbau pemda maupun pemkot seluruh Indonesia untuk membangun lapangan sepak bola. Kalau perlu, kita memiliki lapangan serbaguna di setiap kabupaten dan kecamatan," katanya.
Selain mengimbau pemda dan pemkot, Andi juga meminta pengembang di seluruh Indonesia untuk menyediakan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Tujuannya, agar sarana olahraga bisa bertambah.
"Dalam waktu dekat, saya akan bertemu dengan Menteri Perumahan untuk membahas masalah perlu adanya fasilitas olahraga yang harus dibangun setiap pengembang. Dan, saya juga akan meminta agar seluruh stakeholder di berbagai daerah melaksanakan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (UU SKN) sehingga fasilitas olahraga yang ada selama ini tidak dialihfungsikan, termasuk fasilitas lapangan sepak bola," kata Andi.
Pengalihfungsian sarana olahraga terjadi pada Stadion Menteng yang kini telah berubah menjadi taman kota dan mal. Akibatnya, tim Persija Jakarta tidak lagi memiliki stadion dan home base yang memenuhi persyaratan sebagai peserta Indonesian Super League (ISL). Kini, Tim Macan Kemayoran yang notabene klub sepak bola profesional menggunakan fasilitas yang diperuntukkan bagi atlet amatir.
Kepindahan Persija ke kompleks Sekolah Olahraga Ragunan yang telah menghasilkan atlet berprestasi dunia itu dikeluhkan berbagai pihak. Pasalnya, atlet yang menjadi penghuni sekolah terpaksa harus menunggu Persija latihan usai untuk menjalankan aktivitasnya.
Menpora sendiri, dalam kunjungan ke Sekolah Ragunan beberapa waktu lalu, mengatakan akan meninjau keberadaan Persija di lokasi tersebut. Namun, sampai saat ini Persija tetap saja menggunakannya sebagai home base.
Soal butir lainnya yang menyebutkan adanya dana APBN untuk sepak bola, Menpora berjanji akan memperjuangkannya. "Tentu itu juga kita pikirkan. Tapi, untuk hal ini, pemerintah harus berkonsultasi dengan DPR karena menyangkut anggaran," ujar Menpora.
Selain membangun infrastruktur, Menpora juga berjanji akan terus meningkatkan pembinaan usia dini. Menurutnya, pemerintah sebenarnya telah komit dengan pembinaan usia dini. "Kami dari kantor Menpora juga sudah melaksanakan PPLP, dan bekerja sama dengan kantor Mendiknas serta PSSI menggelar Liga Pendidikan Indonesia (LPI). Itu merupakan wujud perhatian kami terhadap pembinaan usia muda," ujar Menpora.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR Utut Adianto mengatakan, rekomendasi KSN di Malang, 30-31 Maret lalu, lebih menguntungkan pihak PSSI dibandingkan dengan pihak pemerintah.
"Jelas sekali menguntungkan PSSI. Dengan dianggarkan di APBD dan APBN, peran pemerintah akan lebih berat melaksanakan rekomendasi itu," katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Menurut Utut, mengacu rekomendasi KSN, pemerintah mendapatkan tugas yang cukup berat. Pada poin kedua pemerintah harus membangun dan meningkatkan infrastruktur olahraga khususnya sepak bola.
Selain itu, pemerintah harus menyediakan anggaran dari APBN dan APBD untuk mendukung dan menunjang target dan pencapaian sasaran untuk menuju prestasi (karena dana APBD masih diperlukan untuk stimulan).
"Itu adalah konsekuensi. Jadi, pemerintah harus melaksanakan rekomendasi yang telah ditetapkan bersama, begitu juga dengan PSSI," katanya menambahkan.
Kondisi itu, menurut dia, sangat berat. Apalagi dalam rekomendasi disebutkan, anggaran untuk sepak bola mencapai 3 persen. Jika tidak diperhatikan dengan baik, bisa terjadi kecemburuan dari cabang olahraga lainnya.
Sebagai wakil rakyat, ia akan terus memantau pelaksanaan rekomendasi KSN atau lebih dikenal dengan Rekomendasi Malang itu. Sebab, pelaksanaannya mengeluarkan dana yang cukup besar.
"Pengawasan pasti kami lakukan. Semua juga tahu, sepak bola Indonesia belum mampu berprestasi, namun perhatian masyarakat sangat tinggi. Jadi, sebagai wakil rakyat, kami akan mengupayakan agar sepak bola menjadi lebih baik," kata anggota Komisi X DPR yang salah satu tugasnya membidangi olahraga itu. (Suara Karya)(Ashari/Syamsudin W)
1 komentar:
ayo bangun sempak bola indonesia
Posting Komentar