Kebumen, CyberNews. Angka kelulusan Ujian Nasional (UN) utama tingkat SLTP di Kabupaten Kebumen tahun 2010 sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari 22.357 peserta UN dari SMP/MTs/SMPLB, sebanyak 6.085 peserta atau 27,22% dinyatakan gagal UN dan harus mengikuti UN Ulangan.
Dari data rekapitulasi hasil kelulusan UN di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen diketahui, tingkat kelulusan tahun ini hanya 72,78%. Dengan angka tersebut, persentasi kelulusan UN SLTP di Kebumen berada di urutan nomor tiga dari bawah dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, tingkat kelulusan tahun ini anjlok. Pasalnya persentase kelulusan UN SLTP tahun 2009 sebesar 84,98 % yakni dari 21.999 peserta dan yang lulus 18.694 siswa.
Sementara itu, jumlah sekolah yang tingkat kelulusannya hanya 0% semakin banyak. Tercatat, sebanyak 11 SMP/MTs di Kebumen tidak mampu meluluskan seluruh siswanya. Sembilan siswa dari SMP Terbuka dan SMP Swasta, sedangkan dua siswa dari MTs swasta.
Adapun sejumlah sekolah yang seluruh siswanya harus mengulang, yaitu SMP Terbuka 1 Alian, SMP Terbuka Karanggayam, SMP Terbuka Mirit, SMP Terbuka Petanahan. Juga SMP Muhammadiyah Petanahan, SMP PGRI Pejagoan, SMP Purnama Gombong, SMP Taman Dewasa Klirong, dan SMP Tamtama Prembun. Sedangkan MTs yang seluruh siswanya gagal UN yakni MTs Khozainul Ulum Tersobo, dan MTs Maarif Prigi.
Sekolah Pinggiran
Sebagian besar, sekolah yang seluruh siswanya harus mengulang merupakan sekolah yang berada di pinggiran. Selain itu, siswa mereka rata-rata hanya sedikit. SMP Terbuka 1 Alian misalnya, jumlah peserta UN hanya empat anak dan semuanya tidak lulus.
Sama halnya di SMP Muhammadiyah Petanahan, siswa yang mengikuti UN hanya empat anak. Demikian pula di MTs Khozainul Ulum Tersobo, peserta UN hanya lima anak.
Kondisi tersebut menjadi keprihaitnan tersendiri bagi Kepala Dinas Dikpora Kebumen, Drs H Mahar Moegiyono HN. Padahal selama ini, pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tingkat kelulusan siswa dalam UN SMP di Kebumen. Dia mengatakan, masih tingginya angka tidak lulus tersebut disebabkan sejumlah faktor. Antara lain, belumoptimalnya pembelajaran di sekolah termasuk masih belum optimalnya peran guru.
"Untuk itu ke depan, kami akan memaksimalkan peran guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)," katanya kepada Suara Merdeka, Jumat (7/5).
Pada bagian lain, meskipun banyak sekolah yang tingkat kelulusannya hanya 0%, tidak sedikit pula yang angka kelulusan mencapai 100%. Dari 59 SMP Negeri, hanya ada dua sekolah yang lulus 100% yakni SMPN2 Gombong SMPN1 Kebumen.Sedangkan sejumlah SMP swasta yang bisa meluluskan seluruh siswanya antara lain, SMP Bakti Praja Adimulyo, SMP Diponegoro Ayah, SMP Penabur, SMP Taman Dewasa Klirong, SMP VIP Al Huda Kebumen.
Sedangkan MTs yang lulus 100% yakni, Mts Al Hidayah Kalirancang, Mts An Nawawi, dan MTs Maarif Lumbu.
( Supriyanto /CN13/http://suaramerdeka.com )
Dari data rekapitulasi hasil kelulusan UN di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kebumen diketahui, tingkat kelulusan tahun ini hanya 72,78%. Dengan angka tersebut, persentasi kelulusan UN SLTP di Kebumen berada di urutan nomor tiga dari bawah dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, tingkat kelulusan tahun ini anjlok. Pasalnya persentase kelulusan UN SLTP tahun 2009 sebesar 84,98 % yakni dari 21.999 peserta dan yang lulus 18.694 siswa.
Sementara itu, jumlah sekolah yang tingkat kelulusannya hanya 0% semakin banyak. Tercatat, sebanyak 11 SMP/MTs di Kebumen tidak mampu meluluskan seluruh siswanya. Sembilan siswa dari SMP Terbuka dan SMP Swasta, sedangkan dua siswa dari MTs swasta.
Adapun sejumlah sekolah yang seluruh siswanya harus mengulang, yaitu SMP Terbuka 1 Alian, SMP Terbuka Karanggayam, SMP Terbuka Mirit, SMP Terbuka Petanahan. Juga SMP Muhammadiyah Petanahan, SMP PGRI Pejagoan, SMP Purnama Gombong, SMP Taman Dewasa Klirong, dan SMP Tamtama Prembun. Sedangkan MTs yang seluruh siswanya gagal UN yakni MTs Khozainul Ulum Tersobo, dan MTs Maarif Prigi.
Sekolah Pinggiran
Sebagian besar, sekolah yang seluruh siswanya harus mengulang merupakan sekolah yang berada di pinggiran. Selain itu, siswa mereka rata-rata hanya sedikit. SMP Terbuka 1 Alian misalnya, jumlah peserta UN hanya empat anak dan semuanya tidak lulus.
Sama halnya di SMP Muhammadiyah Petanahan, siswa yang mengikuti UN hanya empat anak. Demikian pula di MTs Khozainul Ulum Tersobo, peserta UN hanya lima anak.
Kondisi tersebut menjadi keprihaitnan tersendiri bagi Kepala Dinas Dikpora Kebumen, Drs H Mahar Moegiyono HN. Padahal selama ini, pihaknya mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tingkat kelulusan siswa dalam UN SMP di Kebumen. Dia mengatakan, masih tingginya angka tidak lulus tersebut disebabkan sejumlah faktor. Antara lain, belumoptimalnya pembelajaran di sekolah termasuk masih belum optimalnya peran guru.
"Untuk itu ke depan, kami akan memaksimalkan peran guru melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)," katanya kepada Suara Merdeka, Jumat (7/5).
Pada bagian lain, meskipun banyak sekolah yang tingkat kelulusannya hanya 0%, tidak sedikit pula yang angka kelulusan mencapai 100%. Dari 59 SMP Negeri, hanya ada dua sekolah yang lulus 100% yakni SMPN2 Gombong SMPN1 Kebumen.Sedangkan sejumlah SMP swasta yang bisa meluluskan seluruh siswanya antara lain, SMP Bakti Praja Adimulyo, SMP Diponegoro Ayah, SMP Penabur, SMP Taman Dewasa Klirong, SMP VIP Al Huda Kebumen.
Sedangkan MTs yang lulus 100% yakni, Mts Al Hidayah Kalirancang, Mts An Nawawi, dan MTs Maarif Lumbu.
( Supriyanto /CN13/http://suaramerdeka.com )
0 komentar:
Posting Komentar