KEBUMEN, – Sebanyak 200 orang pengunjuk rasa
pedagang asongan kereta api Kebumen, berjalan kaki sekitar 1 km menuju
Kantor Bupati Kebumen. Mereka berorasi agar diizinkan berdagang di
gerbong kereta api, sambil membentangkan spanduk dengan tertib dan aman.
Pintu masuk kabupaten dijaga ketat oleh keamanan dari satuan Polres
Kebumen dan Satpol PP. Sehingga, pengunjuk rasa hanya berorasi di luar
pintu, dan hanya 10 orang perwakilannya diperbolehkan masuk dan bertemu
dengan Bupati.
Mereka duduk bersama di ruang kerja Bupati H. Buyar Winarso, SE.
sambil mengeluarkan uneg-unegnya tentang nasib mereka. Suyadi selaku
juru bicara perwakilan pedagang asongan mengeluarkan aspirasinya agar
dibantu dan mengusulkan agar bisa berjualan lagi di gerbong kereta api
atau barangkali ada jalan lain.
Perwakilan pedagang mengatakan, masih banyak tanggungan mereka,
seperti anak sekolah, kredit bank, karena satu-satunya mata
pencahariannya hanya jadi pedagang asongan di kereta api. Mereka sudah
berdagang puluhan tahun sebagai pekerjaan pokok. Tetapi, mulai Januari
2012 sudah ada pemberitahuan dari pihak manajemen PJKA untuk tidak
berjualan di gerbong kereta api.
Suyadi juga mengatakan, waktu Pemilukada tertarik dengan kata-kata
“Aku Ngerti Karepmu” sebelum jadi Bupati, makanya mereka simpati dan
memilih H. Buyar Winarso, SE. “Sekarang, kami menghadap supaya mengerti
apa yang jadi keinginan kami,” katanya.
Bupati H. Buyar Winarso, SE menanggapi aspirasi pedagang asongan dan
mengatakan, karena itu sudah berbeda jalur secara manajemen itu
kewenangan pihak managemen Perum Kereta Api dan tidak bisa ikut campur
rumah tangga orang lain, tapi bisanya hanya berusaha membantu dan
mengusulkan bisa tidaknya ada kebijakan dari kewenangan mereka.
Hampir 1 jam lebih perwakilan pedagang asongan berdialog di ruang
kerja Bupati dan di saksikan oleh Waka Polres Kebumen, Kepala Dinas
Perdagangan, Koperasi dan puluhan wartawan cetak maupun elektronik. (ahmad)
Sumber: http://www.tubasmedia.com
0 komentar:
Posting Komentar