Selasa, 18 Oktober 2005

Menyantuni Juru Dakwah di Daerah Minus



KEBUMEN,Selasa 18 Oktober 2005 (SM).SEKELOMPOK anak putri berseragam putih-merah, berbusana muslim lengkap, terlihat ceria melukis di kompleks sekolah. Di ruangan lain, murid laki-laki diajarkan cara menggambar, juga baca puisi, oleh seorang guru.

Begitulah sepenggal aktivitas kegiatan tambahan di sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Al Madinah, di bawah Yayasan Al Iman Jalan Tentara Pelajar, Kompleks Islamic Center Kebumen, selama Ramadan ini.

Beberapa waktu lalu, semua siswa kelas I-III SDIT itu study tour ke Taman Rekreasi Kiai Langgeng dan Gardu Pandang Ketep (Ketep Pass), Magelang. Mereka diajari secara edukasi tumbuhan dan binatang, serta melihat dari dekat proses alam lewat diorama Gunung Merapi.

Kompleks SDIT Al Madinah Kebumen yang baru tersebut terkesan bersih. Para murid terlihat patuh pada guru pembimbing ataupun ustad. Menurut Pimpinan Yayasan Al Iman ustad Akhamd Yunus didampingi sekretaris Ahmad Yasin, jumlah siswa kelas I-IV saat ini 110 siswa.

Para guru yang mengajar di sekolah yang didirikan sejak 1998 itu rata-rata lulusan S1. Dimulai dengan menyekolahkan dua staf pengajar ke D2 Sekolah Guru Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (SGTKIT) Qurotaayyun Blitar. Setelah melalui sosialisasi dan penyiapan gedung, kini sekolah tersebut mulai mapan dan lengkap dengan sarana laboratorium, tempat bermain, dan toko. Untuk tempat ibadah kebetulan terletak di dekat Masjid Al Amin, Islamic Center Desa Kembaran.

Islam Modern

Akhmad Yunus menuturkan, awalnya, yayasan didirikan alumni Pesantren Hidayatullah Jawa Timur. Pada 1996 tepatnya Juni, Yunus yang alumnus Hidayatullah, mendirikan Yayasan Al Iman Kebumen. Pria kelahiran Sidoarjo, 5 September 1968 itu sebelumnya menikahi gadis satu pesantren asal Bima, Ratna Fairus.

Semula kegiatan yayasan pada bidang sosial. Yaitu mendirikan Pesantren Hidayatullah dan menampung anak yatim piatu, anak miskin serta telantar. Mereka tak dipungut biaya, tetapi boleh bertempat tinggal di asmara, bahkan disekolahkan.

Bermula dari kontrak di sebuah tempat di Jalan Indrakila untuk asrama, kini Yayasan itu memiliki gedung atau asrama di tanah seluas 70 ubin (sekitar 700 m2) di Jalan Joko Sangkrib, sebelah timur STM Negeri Kebumen. Jumlah siswa yang tinggal di pesantren sekarang 34 anak.

Yayasan itu memiliki Baitul Maal Hidayatullah (BMH) yang tiap Ramadan selalu menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. Ahmad Yasin mengatakan, kegiatan BMH di bidang sosial antara lain penyantunan anak yatim dan fakir miskin, pemberian beasiswa untuk anak fakir miskin yang tinggal bersama orang tua.

Juga menyantuni para juru dakwah, khususnya yang bertugas di daerah minus, pembinaan kegiatan dakwah di daerah miskin dan terisolasi, serta pembiayaan dakwah di kalangan remaja.

Ramadan tahun ini, Yayasan Al Iman siap menyalurkan zakat fitrah, zakat maal, dan infak serta paket Lebaran ataupun fidiyah. Zakat dan infak tersebut akan dibagikan kepada warga miskin di Desa Pengaringan dan Watumalang, Kecamatan Pejagoan. Pasar murah sembako bagi warga miskin sekitar asrama dan sekolah, dibuka Minggu, 23 Oktober mendatang.

Akhmad Yunus menuturkan, yayasannya mengemban misi untuk menyebarluaskan ukuwah islamiyah, dengan berpedoman kepada akidah yang lurus dan bersih. Pihaknya berobsesi, generasi mendatang hendaknya memiliki modal iman dan takwa serta akidah yang baik, disertai bekal ilmu pengetahuan memadai.

Guna menunjang kegiatannya, pihaknya menerbitkan buletin Al Iman sebagai sarana komunikasi dan silaturahmi para donatur dan simpatisan.

Pengelolaan keuangan yayasan, Yunus menerapkan manajemen terbuka karena hakikatnya merupakan amanah dari umat kepada umat.

”Kami tetap mengharapkan uluran tangan berupa zakat, infak, dan sedekah ataupun wakaf guna mengelola pesantren yang dihuni sekitar 34 anak. Apalagi, di asrama kami belum ada sarana listrik, sehingga biaya operasional harian agak berat,” imbuh Akhmad Yunus.

0 komentar:

Posting Komentar

SMS GRATIS

VISITOR

ADMIN

Sambutan PENULIS : Wasim Al Kabumainy
 
Selamat datang di Desa Pengaringan Online "Perekat Masyarakat Desa Pengaringan dan Sekitarnya". Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Walau dari desa kami ingin mendunia (maya)......

Blog Archive

 

Template by NdyTeeN