Senin, 29 Juni 2009

Sumur di Kebumen Semburkan Lumpur



Kebumen, CyberNews. Warga Desa Sangubanyu Kecamatan Buluspesantren, Kebumen sempat digemparkan dengan munculnya semburan lumpur bercampur gas setinggi 12 meter dari pematang sawah milik Martomo (42), Senin (29/6). Semburan tersebut muncul saat pemilik lahan tersebut akan membuat sumur bur untuk mengairi sawah bengkok miliknya yang mulai dilanda kekeringan.

Namun saat pipa paralon sudah terpasang pada kedalaman 12 meter, tiba-tiba sumur bor tersebut menyemburkan air bercampur lumpur disertai bunyi ledakan. Bukan hanya lumpur, air yang keluar juga membawa material pasir dan kerang.

Semburan sempat terhenti beberapa saat, namun kemudian kembali menyembur, bahkan dengan intensitas yang lebih tinggi.

Akibat terkena lumpur, tanaman singkong yang ada di sekitar semburan layu. Guna menghindari hal yang tak diinginkan, pihak Polsek Buluspesantren yang dipimpin Kapolsek AKP Sudarmo DS memasang police line di sekitar lokasi semburan.

Menurut penuturan Martomo, semburan itu terjadi setelah sumur selesai dibuat. Dalam keadaan pipa paralon sudah terpasang pada kedalaman 15 meter, tiba-tiba sumur bor itu menyemburkan air bercampur lumpur disertai bunyi ledakan. Kontan, pengerjaan dihentikan. Air yang keluar juga menyemburkan pasir bahkan kerang.

“Airnya dingin dan tidak mengeluarkan bau belerang. Hanya jika ada yang menyalakan korek api di sekitar lokasi, tiba-tiba air bisa menyembur tinggi,” Martomo kepada Suara Merdeka di lokasi kejadian.

Sebagian warga khawatir sumur yang menyemburkan lumpur itu akan seperti lumpur Lapindo. Untuk itu mereka berharap, Pemkab melakukan upaya agar warga merasa aman. Maklum, sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi di Desa Indrosari kecamatan Buluspesantren.

Namun dari pantauan Suara merdeka, hingga Selasa (30/6), semburan air bercampur lumpur yang terjadi dari galian sumur bor pada areal tanah bengkok tersebut sudah berhenti. Namun demikian masih banyak warga yang merasa penasaran, tampak mendatangi lokasi tersebut untuk menyaksikan dari dekat.

Kepala Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Sumberdaya Mineral (SDA-ESDM) Kebumen, Masagus Herunoto mengatakan semburan itu tidak berbahaya. Namun demikian masyarakat diminta untuk waspada.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai ESDM Provinsi Jateng yang berkedudukan di Kutoarjo untuk mengadakan observasi di wilayah Buluspesantren, Kutowinangun, Alian dan Prembun terhadap sumber energi gas, yang kemungkinan bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif.

Iwan Setiawan ST staf dari Dinas SDA ESDM yang ikut observasi lapangan menuturkan, lubang sumur bor tersebut berdameter 8 cm. Kondisi terakhir apabila di atasnya diletakkan daun kering atau dinyalakan korek api dari bensol muncul nyala api.

Iwan menambahkan, lapisan tanah pada lubang sumur itu, sampai kedalaman satu meter masih berupa tanah liat, pada meter dua sampai keempat berupa pasir, meter keempat sampai 11 berupa tanah liat. Dan pada kedalaman 11 meter sampai 15 terdapat pasir berlumpur bercampur gas.

"Pada kedalaman itulah terdapat banyak bekas tumbuhan dan hewan rawa yang membusuk dan menghasilkan gas, yang bisa menimbulkan energi. Sehingga sumber semburan tersebut tidak dari magma dalam bumi seperti di Lapindo," kata dia seraya menyebutkan warga tidak perlu kawatir.

( Supriyanto / CN13 )

0 komentar:

Posting Komentar

SMS GRATIS

VISITOR

ADMIN

Sambutan PENULIS : Wasim Al Kabumainy
 
Selamat datang di Desa Pengaringan Online "Perekat Masyarakat Desa Pengaringan dan Sekitarnya". Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Walau dari desa kami ingin mendunia (maya)......

Blog Archive

 

Template by NdyTeeN