Meski sudah sampai pada tahapan verifikasi empat pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kebumen, Jawa Tengah, tetapi dana sebesar Rp17 miliar untuk hajatan itu belum cair. Bahkan, utang KPU telah mencapai Rp4 miliar.
Ketua KPU Kebumen Teguh Purnomo mengatakan bahwa total dana yang dibutuhkan dalam Pilkada Kebumen mencapai Rp19 miliar. Namun, sampai pada tahapan verifikasi pendaftaran pasangan calon belum cair lagi.
"Dana memang sudah cair Rp2 miliar, tetapi pada 2009. Karena sampai sekarang belum cair (lagi), kami terpaksa utang kepada pihak ketiga sebesar Rp4 miliar," kata Teguh, Sein (1/3).
Akibatnya, honor panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) juga belum dibayar selama tiga bulan. Sebab, kata Teguh, KPU sama sekali tidak punya uang. "Namun kami tetap menjalankan tahapan-tahapan pilkada sesuai dengan jadwal. Meski KPU harus utang ke sana sini untuk mencukupi berbagai kebutuhan penyelenggaraan tahapan Pilkada Kebumen," ujarnya.
Kebutuhan yang dicukupi dari dana hasil utang di antaranya adalah proses sosialisasi, pencetakan surat-surat, dan pengadaan alat tulis. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kebumen segera mencairkan dana pilkada, apalagi diprediksi pilkada akan berlangsung dua putaran karena diikuti oleh empat pasangan calon," jelas Teguh.
Empat pasangan calon yang telah mendaftarkan ke KPU adalah Rustriyanto dan Rini Suprapto dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Poniman Kasturo dan Ning Afifatul Kh yang dicalonkan Partai Golkar, Buyar Winarso dan Djuwarni dari Patai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), dan Gerindra, serta KH M Nashirudin Al Mansyur dan H Probo Indartono yang dicalonkan Partai Demokrat dan PKB.
"Sampai sekarang, meski belum ada dana, tahapan pilkada tetap berjalan. Saat ini kami tengah melakukan verifikasi terhadap empat pasangan calon dan akan ditetapkan secara resmi pada 14 Maret mendatang," ujarTeguh. (LD/OL-01/http://www.mediaindonesia.com)
Ketua KPU Kebumen Teguh Purnomo mengatakan bahwa total dana yang dibutuhkan dalam Pilkada Kebumen mencapai Rp19 miliar. Namun, sampai pada tahapan verifikasi pendaftaran pasangan calon belum cair lagi.
"Dana memang sudah cair Rp2 miliar, tetapi pada 2009. Karena sampai sekarang belum cair (lagi), kami terpaksa utang kepada pihak ketiga sebesar Rp4 miliar," kata Teguh, Sein (1/3).
Akibatnya, honor panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) juga belum dibayar selama tiga bulan. Sebab, kata Teguh, KPU sama sekali tidak punya uang. "Namun kami tetap menjalankan tahapan-tahapan pilkada sesuai dengan jadwal. Meski KPU harus utang ke sana sini untuk mencukupi berbagai kebutuhan penyelenggaraan tahapan Pilkada Kebumen," ujarnya.
Kebutuhan yang dicukupi dari dana hasil utang di antaranya adalah proses sosialisasi, pencetakan surat-surat, dan pengadaan alat tulis. "Kami berharap Pemerintah Kabupaten Kebumen segera mencairkan dana pilkada, apalagi diprediksi pilkada akan berlangsung dua putaran karena diikuti oleh empat pasangan calon," jelas Teguh.
Empat pasangan calon yang telah mendaftarkan ke KPU adalah Rustriyanto dan Rini Suprapto dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Poniman Kasturo dan Ning Afifatul Kh yang dicalonkan Partai Golkar, Buyar Winarso dan Djuwarni dari Patai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), dan Gerindra, serta KH M Nashirudin Al Mansyur dan H Probo Indartono yang dicalonkan Partai Demokrat dan PKB.
"Sampai sekarang, meski belum ada dana, tahapan pilkada tetap berjalan. Saat ini kami tengah melakukan verifikasi terhadap empat pasangan calon dan akan ditetapkan secara resmi pada 14 Maret mendatang," ujarTeguh. (LD/OL-01/http://www.mediaindonesia.com)
0 komentar:
Posting Komentar