Selasa, 29 Juni 2010

Disambut Takbir, Yuli Harsono Dimakamkan di Kebumen



Kebumen - Setelah tiba di tanah kelahiranya, di Dusun Duwet, Desa Kewayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa(29/06/2010), jenazah Yuli Harsono tersangka teroris yang tertembak dalam penggerebekan Densus 88 di Klaten langsung disambut pekikan takbir oleh ratusan teman-temanya.

Jenazah tiba dari RS Polri Jakarta di Kebumen diangkut dengan menggunakan mobil ambulans dengan Nopol B 1024 TIX dikawal oleh ayah Yuli, Salimun Ashari dan adik ipar Yuli Ali Suhada’ bersama Muhammad Kurniawan dan Endro Sudarsono, pengacara dari Islamic Studi and Action Center (ISAC).

Begitu tiba di rumah duka, ratusan warga masyarakat desa sekitar dan ratusan warga yang hadir dari luar kota sejak pagi dini hari langsung membentangkan kain bertuliskan 'Kuburan Para Mujahidin (Pahlawan Islam)', 'Selamat Datang Pahlawan Islam', 'As Syahid, Jihad Still Continue'.

Namun, saat prosesi perawatan jenazah di rumah duka, akses wartawan langsung dibatasi sedemikian rupa sehingga puluhan wartawan diatur untuk tidak diperbolehkan mengambil gambar dari dekat.

“Maaf Mas, ini permintaan keluarga. Wartawan dilarang mendekat,” tegas pengacara keluarga Yuli Harsono, Kurniawan kepada puluhan wartawan di depan rumah duka.

Usai pemberangkatan, beberapa wartawan diperbolehkan mendekat untuk mengambil gambar pemberangkatan jenasahnya menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sodor, Desa Kewayuhan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen yang merupakan dusun sebelah dari rumah duka.

Sepanjang perjalanan 1,5 kilometer ke TPU desa sebelah ratusan petugas kepolisian setempat melakukan penjagaan cukup ketat.

Pekikan takbir dan mati sahid mengiringi perjalanan pengantar jenazah dari rumah duka ke TPU para pelayat juga mengeluarkan kata-kata yang menyinggung institusi kepolisian.

"Polisi kafir"! tegas ratusan rekan-rekan Yuli Harsono yang rata-rata berpenampilan berjenggot dan memakai celana sebatas lutut atas itu.

Difitnah Bunuh Polisi

Sementara Islamic Study and Action Center (ISAC) Ngruki, Sukoharjo menilai Yuli Harsono difitnah karena telah dituduh oleh Kepolisian terlibat dalam perkara pembunuhan terhadap dua polisi di Purworejo dan Kebumen.

Pernyataan itu disampaikan oleh Endro Sudarsono Selasa(29/06/2010) kepada wartawan di rumah duka Yuli.

“Padahal polisi baru menemukan kesamaan peluru yang dipakai Yuli Harsono, langsung menyatakan Yuli pelaku penembakan polisi di Kebumen dan Purworejo,” tegas Endro Sudarsono.

Endro Sudarsono menjelaskan dari hasil tes DNA dan identifikasi fisik yang dilakukan oleh Salimun Ashari (70) orangtua Yuli Harsono, dipastikan yang meninggal dalam penggerebegan di Klaten adalah Yuli Harsono yang seperti diberitakan di banyak media.

Namun, pihaknya keluarga masih ingin mempertanyakan kepada polisi sebab sampai saat ini keluarga belum menerima surat penangkapan untuk tersangka.

“Kita hanya terima sertifikat kematian. Yuli Harsono terlibat dalam kasus apa juga tidak dijelaskan ke kami,” tegas Endro.

Endro selaku penasihat hukum keluarga juga menanyakan mekanisme polisi yang langsung menembak mati dan tidak diambil hidup-hidup sehingga bisa diajukan dalam persidangan.

“Sudah berulangkali Polisi langsung menembak mati terhadap targetnya," ujar Endro.

Endro menegaskan dengan adanya beberapa fakta tersebut sebagai penasihat hukum akan membicarakan kepada pihak keluarga terkait langkah yang akan diambil selanjutnya.

Polisi & Keluarga Lega

Sementara itu, keluarga almarhum Briptu Iwan Nugroho salah satu polisi yang tewas dan diduga ditembak oleh Yuli Harsono mengaku bersyukur dengan terungkapnya identitas pembunuh Iwan.

Pernyataan itu disampaikan oleh Aiptu Wagiman, ayah almarhum Briptu Iwan yang dimintai konfirmasi wartawan di Mapolsek Ngombol, Desa Ngombol, Purworejo, Jawa Tengah.

Wagiman menyatakan sangat berterima kasih dengan semua pihak yang telah berupaya keras untuk menemukan pembunuh anaknya. “Saya lega pembunuh anak saya sudah diketemukan,”tegas Aiptu Wagiman.

“Saya masih tanda tanya besar apa motif di balik penembakan dan pembunuhan anak saya itu?” tegas Wagiman.

Sedangkan Kapolres Purworejo AKBP Agus Krisdiyanto saat dikonfirmasi detikcom melalui handphonenya mengaku bisa bernafas lega setelah kasus pembunuhan dua anak buahnya di Pos Polisi Kentengrejo beberapa waktu lalu sudah menemukan titik terang.

“Kami tentunya lega karena kasus yang menyita perhatian masyarakat luas itu akhirnya terungkap,”tegas Agus Krisdiyanto

Seperti diberitakan detikcom dengan judul 2 Anggota “Polres Purworejo Tewas Tertembak”, Sabtu 10 April 2010, Briptu Iwan Eko Nugroho bersama Brika Wagino ditembak di Pos Polisi Kentengrejo, Kecamatan Purwodadi, Purworejo.

Sebelumnya pada Senin 15 Maret 2010, juga meberitakan bahwa Briptu Yona Ditemukan Tewas di Mapolsek Prembun, Kebumen, Jawa Tengah dengan luka tembak.

(nwk/nwk)
Foto dan berita :Parwito; www.detiknews.com

0 komentar:

Posting Komentar

SMS GRATIS

VISITOR

ADMIN

Sambutan PENULIS : Wasim Al Kabumainy
 
Selamat datang di Desa Pengaringan Online "Perekat Masyarakat Desa Pengaringan dan Sekitarnya". Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Walau dari desa kami ingin mendunia (maya)......

Blog Archive

 

Template by NdyTeeN