KEBUMEN. Tiga orang tewas akibat diterjang banjir bandang yang melanda 19 desa di 7 kecamatan, Kab. Kebumen Jawa Tengah pada Minggu (24/10) malam. Hujan deras sejak Minggu petang menyebabkan ribuan rumah penduduk tergenang banjir, puluhan rumah rusak parah serta ratusan hektare lahan sawah hancur.
Hujan deras juga mengakibatkan puluhan rumah rusak akibat tertimpa longsoran tanah. Bencana itu juga mengakibatkan tanah longsor hingga memutus jalur utama Kebumen-Banjarnegara yang melalui Kecamatan Sempor. Banjir yang dipicu oleh hujan, tanggul jebol serta meluapnya dua sungai besar yang membelah Kebumen menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah.
Ketiga korban tewas adalah pasangan suami sitri yang sudah berusia uzur masing-masing Parto Diharjo (80) dan istrinya Suwarti (75) warga Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo Kebumen. Serta Tia (10) siswa kelas tiga SD warga Desa Jemur Kccamatan Kebumen. Janazah pasangan suami istri ditemukan pada Minggu malam di sekitar lokasi jebolnya tanggul. Pada saat kejadian keduanya sedang berada di rumah letaknya tak jauh dari tanggul Sungai Kemit, tiba-tiba tanggul jebol karena Sungai Kemit tidak bisa menampung luapan air.
Air bah langsung menerjang rumah pasangan suami istri hingga hingga menyebabkan fondasinya tercabut dari tanah dan terseret dibawa banjir bersama penghuninya. Kedua jenezah ditemukan warga tidak jauh dari lokasi, sementara Tia hanyut di sungai Kemit saat sedang bermain-main.
Asisten I Sekda Kebumen, H Adi Pandoyo ketika dikonfirmasi, "PRLM", Senin (25/10) mengakui, banjir menyebabkan tiga orang meninggal dunia, puluhan orang mengalami luka-luka akibat diterjang banjir bandang pada Minggu malam. "Jenazah sudah dievakuasi dan sudah diserahkan kepada keluarganya. namun hingga hari ini banjir yang menggenangi rumah secara bertahap sudah mulau surut," katanya.
Hujan yang turun selama lima jam sejak pukul 14.00 menyebabkan tanggul di tiga titik di Sungai Kemit dan Sungai Kedungbenar jebol. Menyebabkan 19 desa di 8 Kecamatan tergenang banjir. Kesembilan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gombong, Adimulyo Kuwarasan, Kebumen, Puring, Alian dan Karanganyar. Ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 1,5 meter.
Banjir menyebabkan ribuan rumah terkepung air banjir serta ratusan hektar lahan sawah mengalami rusak parah. Hujan deras juga menyebabkan delapan rumah rusak parah setelah di terjang longsor. Hujan juga mengakibatkan telah memutus jalur utama Kebumen-Banjarnegara yang melalui Kecamatan Sempor.
"Ada 10 titik longsoran di wilayah Kecamatan Sempor hingga menutup jalur Kebumen-Banjarnegara. Material longsoran berasal dari tebing hutan Perhutani," jelas Adi Pandoyo.
Pemkab sudah mengirim alat berat untuk mengevakuai tumpukan tanah dari atas jalan. pemkab juga sudha mengirim tim kesehatan untuk melakukan pengobatan massal di tiga titik yakni di Desa Sinomukti, Kecamatan Adimulyo, Desa Klopogadu Utara dan Klopogadu Selatan Kecamatan Gombong. "Sebab masyarakat sudah mulai mengeluhkan gatal-gatal dan diare akibat terendam banjir disertai lumpur sejak semalam," jelasnya.
Kini warga masyarakat sudah mulai gotong-royong dibantu dengan anggota TNI AD untuk membersihkan rumah dan lingkungan rumah dari lumpur. Sejumlah sekolah terpaksa diliburkan karena sekolahnya penuh dengan lumpur. (A-99/A-147)***
Sumber ; http://www.pikiran-rakyat.com
0 komentar:
Posting Komentar