Kamis, 11 November 2010

Harga hewan kurban merangkak naik



KEBUMEN - Lima hari menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban mengalami kenaikan dibanding hari biasa. Kenaikan rata-rata mencapai 25%. Harga kambing umur satu tahun misalnya, kini bisa laku antara Rp 1 juta sampai Rp 1,25 juta. Sedangkan harga sapi umur 2,5 tahun dihargai Rp 7 juta hingga Rp 7,5 juta.

Berdasarkan pantauan Wawasan, Jumat (10/11) di sejumlah pasar hewan kurban di Kabupaten Kebumen, masyarakat yang membeli hewan kurban masih relati sepi. Seperti pada mingguminggu sebelumnya, jual beli di pasar hewan terbesar di Kebumen itu masih dilakukan antar sesama pedagang saja. Sementara jual beli yang dilakukan konsumen masih bisa dihitung.

Menurut salah satu pedagang, Imang (25) pedagang asal Desa Kewayuhan, Kecamatan Klirong, Kebumen, kenaikan harga hewan korban membuat permintaan hewan korban berkurang. Warga yang akan membeli hewan kurban belum begitu banyak.


Kebanyakan para pembeli adalah pedagang dari luar kota. "Pembelian hewan kurban belum ramai, mungkin Minggu besok mulai ramai," kata Imang saat ditemui di Pasar Hewan Argopeni Kebumen. Hal yang sama juga disampaikan oleh Sumedi (45), seorang pedagang asal Desa Bumirejo, Klirong ini.

Menurut pria yang sudah 15 tahun menjadi padagang hewan itu mengakui tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Meski tidak tahu persis penyebabnya, namun ia menduga sepinya permintaan dikarenakan faktor menurunnya jumlah warga yang berkurban. Perekonomian yang semakin sulit menjadikan warga menunda berkurban. "Saya hari ini membawa empat ekor, namun belum ada yang laku," keluh Sumedi.

Pantau kesehatan
Sementara itu, untuk menjaga kesehatan hewan kurban, tim pemantau kesehatan hewan korban dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Peperla) Kabupaten Kebumen memantau kesehatan hewan kurban di sejumlah pasar hewan dan tempat penjualan hewan kurban di Kebumen.

Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) pada Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peperla Kabupaten Kebumen, Sukirno mengatakan, monitoring kesehatan hewan kurban dilakukan untuk mengantisipasi penyakit hewan yang bisa menular ke manusia (zoonosis).

"Menjelang Idul Adha, mobilitas hewan sangat tinggi sehingga rawan akan masuknya penyakit dari luar daerah," kata Sukirno ketika dihubungi Wawasan, pagi tadi.

Penyakit hewan yang bisa menular ke manusia, seperti anthraks dan rabies. Namun dipastikan Kabupaten Kebumen bebas dari dua penyakit hewan itu. Hanya saja masyarakat diimbau untuk memastikan hewan yang dibeli dalam kondisi sehat.

Cara mudah memastikan hewan sehat, dari bulunya yang halus dan mengkilap, mata jernih, hidung tidak mengeluarkan leleran, dan semua alat geraknya normal. Monitoring juga akan dilakukan pada hari penyembelihan.

Terutama terhadap hati hewan yang mungkin terjangkit cacing. Jika ditemukan, masyarakat sebaiknya tidak mengkonsumsi hati hewan yang disembelih. Namun dagingnya masih bisa dikonsumsi, tetapi harus dimasak sampai masak. Kt6-skh

Sumber :http://www.wawasandigital.com

0 komentar:

Posting Komentar

SMS GRATIS

VISITOR

ADMIN

Sambutan PENULIS : Wasim Al Kabumainy
 
Selamat datang di Desa Pengaringan Online "Perekat Masyarakat Desa Pengaringan dan Sekitarnya". Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Walau dari desa kami ingin mendunia (maya)......

Blog Archive

 

Template by NdyTeeN