Kebumen. Bagi sebagian besar guru swasta, kesejahteraan masih sekadar sebuah impian. Bagaimana tidak, hingga saat ini, masih ada guru swasta di Kabupaten Kebumen yang cuma digaji Rp 50.000/bulan. Realita itu terungkap saat DPRD Kebumen mengunjungi panti asuhan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Hikmah di Desa Arjomulyo, Kecamatan Adimulyo, Minggu (2/5).
Saat kunjungan itulah, rombongan wakil rakyat yang dipimpin Ketua DPRD Kebumen, Ir Budi Hianto Susanto mendapati kisah menyedihkan akan kesejahteraan para guru swasta. Di sekolah itu, gaji guru kelas hanya Rp 100.000/bulan dan guru lainnya antara Rp 50.000-75.000/bulan. Sedangkan honor kepala sekolah sedikit lebih besar yakni Rp 150.000/bulan. Tentu saja bagi anggota dewan, uang sebesar itu, tersebut tidak cukup sekadar untuk mencukupi kebutuhan pulsa setiap bulannya.
Kepala SDIT Al Hikmah Siti Masruroh menuturkan, kondisi itu sudah lama terjadi. Honor yang mereka terima berasal dari dana BOS dan infak para wali murid. Namun tidak semua wali murid rutin tiap bulan memberikan infak. Meskipun honor yang diterima jauh dari layak, mereka mengaku tidak mengeluh demi berjuang bagi kemajuan pendidikan para siswanya.
Ketua Yayasan Al Hikmah M Iskandar mengatakan, dari 86 siswa di sekolah tersebut, 30 siswa diantaranya digratiskan seluruh biaya pendidikan oleh yayasan. Mengingat mereka adalah siswa dari keluarga yang kurang mampu dan benar-benar membutuhkan bantuan biaya pendidikan. "Terus terang kami mengaku sangat terharu dengan kunjungan DPRD Kebumen," kata Iskandar.
( Supriyanto /CN14/suaramerdeka.com )
Saat kunjungan itulah, rombongan wakil rakyat yang dipimpin Ketua DPRD Kebumen, Ir Budi Hianto Susanto mendapati kisah menyedihkan akan kesejahteraan para guru swasta. Di sekolah itu, gaji guru kelas hanya Rp 100.000/bulan dan guru lainnya antara Rp 50.000-75.000/bulan. Sedangkan honor kepala sekolah sedikit lebih besar yakni Rp 150.000/bulan. Tentu saja bagi anggota dewan, uang sebesar itu, tersebut tidak cukup sekadar untuk mencukupi kebutuhan pulsa setiap bulannya.
Kepala SDIT Al Hikmah Siti Masruroh menuturkan, kondisi itu sudah lama terjadi. Honor yang mereka terima berasal dari dana BOS dan infak para wali murid. Namun tidak semua wali murid rutin tiap bulan memberikan infak. Meskipun honor yang diterima jauh dari layak, mereka mengaku tidak mengeluh demi berjuang bagi kemajuan pendidikan para siswanya.
Ketua Yayasan Al Hikmah M Iskandar mengatakan, dari 86 siswa di sekolah tersebut, 30 siswa diantaranya digratiskan seluruh biaya pendidikan oleh yayasan. Mengingat mereka adalah siswa dari keluarga yang kurang mampu dan benar-benar membutuhkan bantuan biaya pendidikan. "Terus terang kami mengaku sangat terharu dengan kunjungan DPRD Kebumen," kata Iskandar.
( Supriyanto /CN14/suaramerdeka.com )
0 komentar:
Posting Komentar