KEBUMEN - Pemerintah kembali meluncurkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Di Kabupaten Kebumen, program ini pertama diluncurkan tahun 2008 di 9 desa. Tahun berikutnya di 15 desa, dan tahun ketiga atau di tahun 2010 ini, teralokasi di 12 desa.
Menurut Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Kebumen, Muhammad Arifin SSi MT, Senin (10/5) program ini dilatarbelakangi masih banyak masyarakat yang belum memperoleh pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan yang layak. Desa sasaran program Pamsimas adalah desa yang memenuhi beberapa kriteria. Seperti indeks kemiskinan yang tinggi, keterbatasan air minum atau rawan air, terbatasnya akses terhadap sanitasi, serta tingginya prevalensi penyakit diare.
"Data yang ada, capaian air bersih di Kabupaten Kebumen masih 77,63%. Di samping itu, dari 314.959 keluarga, baru 68,65% yang mempunyai jamban," jelas Arifin di sela-sela sosialisasi program Pamsimas di Gedung PKK Kebumen.
Sosialisasi dibuka Wakil Bupati Kebumen H Rustriyanto SH. Dikatakan, Pamsimas bertujuan meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin, sekaligus menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta tersedianya akses sarana air bersih di masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kebumen H Ahmad Sahli Syam ST MT menambahkan, alokasi dana yang diterima masing-masing desa sasaran Pamsimas sebesar Rp 275 juta. Rinciannya, dana dari APBN Rp 192,5 juta (70%) dan APBD Kabupaten/Kota sebesar Rp 27,5 juta (10%). Sisanya, kontribusi masyarakat desa sebesar Rp 11 juta, ditambah Rp 44 juta berupa tenaga dan material. (Suk)-c/http://www.kr.co.id
Menurut Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Kabupaten Kebumen, Muhammad Arifin SSi MT, Senin (10/5) program ini dilatarbelakangi masih banyak masyarakat yang belum memperoleh pelayanan air minum dan sanitasi lingkungan yang layak. Desa sasaran program Pamsimas adalah desa yang memenuhi beberapa kriteria. Seperti indeks kemiskinan yang tinggi, keterbatasan air minum atau rawan air, terbatasnya akses terhadap sanitasi, serta tingginya prevalensi penyakit diare.
"Data yang ada, capaian air bersih di Kabupaten Kebumen masih 77,63%. Di samping itu, dari 314.959 keluarga, baru 68,65% yang mempunyai jamban," jelas Arifin di sela-sela sosialisasi program Pamsimas di Gedung PKK Kebumen.
Sosialisasi dibuka Wakil Bupati Kebumen H Rustriyanto SH. Dikatakan, Pamsimas bertujuan meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin, sekaligus menciptakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta tersedianya akses sarana air bersih di masyarakat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Kebumen H Ahmad Sahli Syam ST MT menambahkan, alokasi dana yang diterima masing-masing desa sasaran Pamsimas sebesar Rp 275 juta. Rinciannya, dana dari APBN Rp 192,5 juta (70%) dan APBD Kabupaten/Kota sebesar Rp 27,5 juta (10%). Sisanya, kontribusi masyarakat desa sebesar Rp 11 juta, ditambah Rp 44 juta berupa tenaga dan material. (Suk)-c/http://www.kr.co.id
0 komentar:
Posting Komentar