Hingga kini harga beras dan cabe di pasaran terus naik. Paling tidak terdeteksi di Kota Magelang dan Kebumen. Sebagian warga telah berharap agar pemerintah melakukan operasi pasar (OP) beras. Dikhawatirkan rakyat miskin makin tak mampu membeli beras. ”Harga beras terus naik. Semula IR 64 yang per kilogram Rp 5.500 kini di kisaran Rp 6.000 sampai Rp 6.500,” ujar seorang warga, Mutmainnah saat ditemui di Pasar Penampungan Kota Magelang, kemarin.
Menurutnya, kenaikan beras ini menambah daftar penderitaan warga. Selain listrik naik per Juli nanti, harga elpiji di pasaran sudah naik duluan. Begitu pula dinyatakan Sadiyah, warga lain, yang merasa harga beras sekarang seperti tak terkendali.
Berdasarkan penelusuran Wawasan, harga beras di Pasar Penampungan Kota Magelang mengalami kenaikan antara Rp 300 - Rp 400 per kg. Seperti beras mentik wangi dijual Rp 8.000 - Rp 8.500, rojolele Rp 8.500 - Rp 8.700.
Sedangkan untuk harga beras medium, seperti IR 64 juga di kisaran Rp 5.600/kg, dan kenaikan belum belum mencapai Rp 500/kg. ”Kenaikan harga beras kemungkinan terus terjadi, sebab pedagang beras skala besar mulai menahan penjualan beras,” ujar Marfuah, pedagang beras di pasar tersebut.
Cabe
Sementara itu harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional di Kebumen mengalami kenaikan cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir ini. Harga cabe merah besar dan keriting yang semula Rp 21.000/kg naik menjadi Rp 25.000/kg.
Begitu pula wortel dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 per kg, bawang putih dari Rp 18.000 jadi Rp 20.000 per kg. Sebaliknya untuk tomat menurun dari Rp 9.000 menjadi Rp 7.500 per kg.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Temenggungan Kebumen, Watini (46) mengatakan, kenaikan harga sejumlah sayuran disebabkan karena pasokan dari sejumlah pedagang berkurang. Sedangkan permintaan di pasaran tetap stabil. Bahkan ada kecenderungan permintaan meningkat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni melalui Kabid Kabid Perdaganan dan Pasar, Sutji Rahayu BSc membenarkan kalau sejumlah harga komoditas sayuran di pasaran tradisional Kebumen mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini. Ali/Kt6-Ct/www.wawasandigital.com
Menurutnya, kenaikan beras ini menambah daftar penderitaan warga. Selain listrik naik per Juli nanti, harga elpiji di pasaran sudah naik duluan. Begitu pula dinyatakan Sadiyah, warga lain, yang merasa harga beras sekarang seperti tak terkendali.
Berdasarkan penelusuran Wawasan, harga beras di Pasar Penampungan Kota Magelang mengalami kenaikan antara Rp 300 - Rp 400 per kg. Seperti beras mentik wangi dijual Rp 8.000 - Rp 8.500, rojolele Rp 8.500 - Rp 8.700.
Sedangkan untuk harga beras medium, seperti IR 64 juga di kisaran Rp 5.600/kg, dan kenaikan belum belum mencapai Rp 500/kg. ”Kenaikan harga beras kemungkinan terus terjadi, sebab pedagang beras skala besar mulai menahan penjualan beras,” ujar Marfuah, pedagang beras di pasar tersebut.
Cabe
Sementara itu harga sejumlah komoditas sayuran di pasar tradisional di Kebumen mengalami kenaikan cukup tajam dalam beberapa pekan terakhir ini. Harga cabe merah besar dan keriting yang semula Rp 21.000/kg naik menjadi Rp 25.000/kg.
Begitu pula wortel dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 per kg, bawang putih dari Rp 18.000 jadi Rp 20.000 per kg. Sebaliknya untuk tomat menurun dari Rp 9.000 menjadi Rp 7.500 per kg.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Temenggungan Kebumen, Watini (46) mengatakan, kenaikan harga sejumlah sayuran disebabkan karena pasokan dari sejumlah pedagang berkurang. Sedangkan permintaan di pasaran tetap stabil. Bahkan ada kecenderungan permintaan meningkat.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Kebumen, Azam Fatoni melalui Kabid Kabid Perdaganan dan Pasar, Sutji Rahayu BSc membenarkan kalau sejumlah harga komoditas sayuran di pasaran tradisional Kebumen mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir ini. Ali/Kt6-Ct/www.wawasandigital.com
0 komentar:
Posting Komentar