http://wongbumen.inf |
Orasi dilakukan secara bergantian oleh mereka, sebelum akhirnya ada perwakilan kades diterima Bupati H Buyar Winarso SE di Gedung F. Saat pertemuan berlangsung, beberapa anggota DPRD sempat menemui kades dan menyatakan mendukung sikap menolak pengurangan ADD. Aksi mendapat pengawalan ketat aparat Polres Kebumen dipimpin langsung Wakapolres Kompol Agung Aristyawan Adhi SH SIK.
Menurut para kades tersebut, mereka akan kembali berunjuk rasa bersamaan Sidang Pleno DPRD Kata Akhir Perubahan APBD 2010. Target mereka, DPRD menolak Penetapan Perubahan APBD 2010 jika besarnya ADD tetap Rp 12,5 miliar.
Menurut Kades Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Setyo Budi, pemangkasan ADD dari Rp 37 miliar pada APBD 2009 menjadi Rp 12,5 miliar sangat tidak realistis. Bahkan terancam bisa mematikan roda pemerintahan desa. Dia memohon pengertian Bupati supaya mengkaji keputusan tersebut.
Sementara, Kades Kebonsari, Kecamatan Petanahan, Amirudin menyatakan, kedatangan para kades dan perangkat hari itu ke DPRD dan Pemkab ingin memberi masukan supaya sebelum Perubahan APBD ditetapkan bisa dikaji ulang. Pemangkasan ADD sampai mendekati 70 persen dampaknya sangat dirasakan bagi kegiatan pemerintah desa dan masyarakat.
Terpisah, Bupati Kebumen H Buyar Winarso SE didampingi Sekda H Suroso SH, Asisten I Sekda H Adi Pandoyo SH MSi, Kepala Bappeda H Mudji Rahardjo SH serta Kepala DPPKAD Dra Dyah Woro Palupi menyatakan, apa yang dilakukan Pemkab saat ini memang pahit. Namun Buyar menegaskan, dirinya punya niat ingin membenahi Kebumen.
"Kalau dibilang pahit ini memang pahit, namun ini adalah obat supaya tahun depan lebih baik. Saya tidak butuh popularitas, karena saya punya niat untuk membenahi Kebumen, maka ADD kita sesuaikan menjadi Rp 12,5 miliar yang berarti berkurang sekitar 67 persen. Itulah kemampuan keuangan kita,''tandas Bupati.
Buyar mengakui, kalau pun dirasakan pemangkasan tersebut akan memberatkan para kades dan pemerintah desa memang benar. Namun yang lebih berat lagi tentu beban dan tanggung jawab bagi bupati dan Pemkab.
Seusai dialog, para kades yang diterima Bupati sempat bernegosiasi agar Bupati mau menemui pendemo. Namun saat Bupati keluar dari ruang kerja, para kades justru pamitan untuk kembali ke halaman DPRD. Menurut Ketua Paguyuban Kepala Desa Parmin, para kades masih akan berjuang lewat jalur DPRD selaku wakil rakyat.
( Komper Wardopo /CN26 )
Kutip : http://suaramerdeka.com
Foto : http://wongbumen.info
0 komentar:
Posting Komentar