Selasa, 28 Mei 2013

Remaja Desa Watulawang Tewas Gantung Diri



PEJAGOAN, Portal Pengaringan Online - Selasa pagi (28/05)  warga Desa Watulawang dan sekitarnya dibuat gempar, pasalnya ditemukannya seorang remaja tewas gantung diri di bekas kandang sapi tak jauh dari kediamannya di Dukuh Kebon Rt. 06 Rw. 02 .


Remaja bernama Ariyanto (17) ditemukan gantung diri dengan seutas tambang palstik, diketinggian sekitar 2,5 meter. Korban pertama kali ditetahui oleh salah seorang warga Watulawang bernama Sarno sekitar pukul 08.00 WIB ketika hendak mengantar bekal (ngirim) pekerja di sawah dekat TKP. Kejadian ini langsung diberitahukan keluarga dan warga sekitar. Perangkat Desa mendengar berita ini langsung melapor ke Polsek Pejagoan. Dengan sekejap berita ini menyebar keseluruh pelosok desa Watulawang dan sekitarnya.

Warga yang berkerumun  tidak berani mendekat apalagi menurunkan korban. Tidak lama  team identifikasi polres Kebumen bersama team medis  Puskesmas Pejagoan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dan setelah dilakukan pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda penganiayaan dan murni bunuh diri dengan ciri-ciri lidah menjulur, kemaluan keluar sperma, perut kebawah dan kuku tangan di kaki sudah membiru..

Korban adalah anak pertama dari tiga bersaudara anak dari pasangan Bapak Tamenawi (50) dan Ibu Wasiah (40). Dirumah korban tinggal bersama ibu dan neneknya serta kedua adiknya. Sementara itu bapak korban sedang mengadu nasib di Kota Metropolitan. Warga sekitar mengenal korban anak yang baik, taat, dan rajin. Karenanya mereka tak menyangka korban akan mengahiri hidupnya dengan cara tragis seprti ini.

Prosesi pemakaman dilangsungkan sore harinya di pemakaman umun desa setempat diiringi hujan lebat, tanpa menunggu bapak korban pulang dari perantauan. 

Korban yang masih tercatat duduk di bangku kelas 2 Paket C PKBM Ketapang Desa Pengaringan, oleh teman dan gurunya dikenal sebagai pribadi yang pendiam. Namun sudah lima bulan terakhir korban tidak masuk sekolah lagi. karena harus merantau ke luar kota. Bahkan korban baru sekitar seminggu dirumah.

" Sekitar dua bulan yang lalu dia sempat kerumah pamitan  hendak marantau ke Jakarta. Sebenarya dia anak yang taat dan rajin. Makanya ketika kami mendengar berita ini sangat tidak percaya" . Ujar salah satu guru Bapak Sudiono dirumah duka.

Korban yang rajin adzan dan shalat di masjid, sebelum malam kejadian sempat menghadiri kenduri (selamatan) di tetangganya. Dan di lanjutkan mengikuti arisan lingkungan sampai pukul 00.00 WIB. Paginya sehabis shalat Subuh korban sempat membantu neneknya mengambil air dan nyuci baju.


Beredar rumor warga setempat. Korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri disebabkan kekecewaan korban karena permintaan dibelikan sepeda motor belum terpenuhi oleh orangtuanya. Bapak korban sempat berpesan kepadanya, jika ingin punya motor miliki dengan keringatmu sendiri. Inilah menjadi pelecut bagi korban untuk mencari uang. 

Dimusim kemarau tahun lalu korban sempat menanam tembakau. Dari hasil panen tembakau korban mendapatkan uang 2,5 juta. Lalu diserahkan ketetangganya untuk mencarikan motor. Namun oleh tetangganya uang itu dikembalikan lagi karena masih belum cukup untuk mendapatkan sepeda motor. Dengan kejadian ini korban memutuskan untuk berhenti sekolah dan ingin bekerja untuk mencari tambahan uang. Dua bulan yang lalu korban sempat kerja di rumah makan Di Cipanas Bogor. Di rumah makan itu tidak lama dan pulang kampung. Korban lalu menyusul bapaknya di Jakarta untuk ikut kerja. Dan pulang sekitar seminggu yang lalu. (wsm/ppo)



1 komentar:

Unknown mengatakan...

Booooos beritanya di update lg dong yg terkini.

Posting Komentar

SMS GRATIS

VISITOR

ADMIN

Sambutan PENULIS : Wasim Al Kabumainy
 
Selamat datang di Desa Pengaringan Online "Perekat Masyarakat Desa Pengaringan dan Sekitarnya". Mari kita jalin persatuan dan kesatuan. Walau dari desa kami ingin mendunia (maya)......

Blog Archive

 

Template by NdyTeeN